kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%
AKTUAL /

Apa yang Terjadi Jika Ibu Hamil Menderita Diabetes Gestasional?


Kamis, 01 Februari 2024 / 16:38 WIB
Apa yang Terjadi Jika Ibu Hamil Menderita Diabetes Gestasional?
ILUSTRASI. Apa yang Terjadi Jika Ibu Hamil Menderita Diabetes Gestasional?

Penulis: Virdita Ratriani

KONTAN.CO.ID - Diabetes gestasional pada ibu hamil adalah kondisi saat tubuh wanita tidak menghasilkan insulin yang cukup banyak saat hamil sehingga memicu diabetes. Namun, apa yang terjadi jika ibu hamil menderita diabetes gestasional?

Diabetes gestasional pada ibu hamil bisa mengubah metabolisme gula darah di tubuh. Saat mengalami diabetes, tubuh tidak membuat cukup insulin sehingga gula darah tidak terkontrol.

Kondisi ini bisa menyebabkan masalah kesehatan yang serius, seperti penyakit jantung, gagal ginjal, dan kebutaan. Diabetes gestasional pada ibu hamil bahkan dapat membuat bayi berisiko mengalami masalah kesehatan di kemudian hari, seperti obesitas atau diabetes tipe 2.

Untuk itu, deteksi dini terkait diabetes gestasional pada ibu hamil sangat penting untuk bisa mengurangi risiko atau komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu maupun bayi.

Lantas, seperti apa gejala diabetes gestasional dan penyebab diabetes gestasional?

Baca Juga: Ini 5 Olahraga yang Aman untuk Ibu Hamil yang Bermanfaat dalam Persalinan

Penyebab diabetes gestasional 

Apa yang Terjadi Jika Ibu Hamil Menderita Diabetes Gestasional?

Dikutip dari laman Mayo Clinic, saat ini penyebab diabetes gestasional pada ibu hamil belum dapat diketahui secara pasti. 

Namun, biasanya diabetes gestasional terjadi pada wanita hamil yang mengalami kelebihan berat badan sebelum hamil. Biasanya, berbagai hormon bekerja untuk menjaga kadar gula darah tetap terkendali. 

Selama kehamilan, kadar hormon berubah sehingga menyulitkan tubuh memproses gula darah secara efisien. Hal ini membuat gula darah naik.

Selain itu, ada beberapa faktor risiko terjadinya diabetes gestasional pada ibu hamil yang perlu diwaspadai.

Baca Juga: Gagal Ginjal Kronis: Gejala, Penyebab, dan Perawatannya Agar Tidak Memburuk

Faktor risiko diabetes gestasional 

Hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebab diabetes gestasional. Namun, sejumlah faktor bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami diabetes gestasional.

Dirangkum dari laman Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, beberapa faktor risiko diabetes gestasional antara lain: 

  • Wanita hamil yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes gestasional. 
  • Wanita yang sebelumnya pernah melahirkan bayi dengan berat lebih dari 4 kilogram juga berisiko terkena diabetes gestasional.

Baca Juga: 11 Makanan Penurun Kolesterol Tinggi yang Sebaiknya Rutin Dikonsumsi!

Cara mengetahui diabetes gestasional

Untuk mengetahui diabetes gestasional pada ibu hamil, ibu hamil harus dites saat usia kandungan antara 24 sampai 28 minggu. 

Pada trimester pertama hingga pertengahan trimester kedua, kadar gula darah puasa dan postprandial pada ibu hamil biasanya lebih rendah daripada pada perempuan yang tidak hamil. 

Meningkatnya kadar gula darah dalam periode ini merefleksikan kemungkinan adanya diabetes dalam kehamilan. Pemeriksaan kadar gula darah pada ibu hamil biasanya dilakukan pada usia kehamilan 24-28 minggu. 

Pemeriksaan yang harus dilakukan untuk menentukan adanya diabetes gestasional pada ibu hamil adalah OGTT (setelah puasa 8-14 jam), gula darah plasma setelah 2 jam puasa. Namun, kondisi diabetes gestasional biasanya hilang setelah melahirkan. 

Baca Juga: 7 Penyebab Rasa Haus Berlebihan saat Sudah Minum Air Banyak, Waspada Diabetes

Gejala diabetes gestasional

Diabetes gestasional kemungkinan tidak menunjukkan gejala sebab ada beberapa gejala diabetes gestasional yang mirip dengan tanda kehamilan. 

Sementara itu, dirangkum dari laman Medical News Today, berikut adalah gejala diabetes gestasional pada ibu hamil:

  • Kelelahan
  • Penglihatan kabur
  • Rasa haus yang ekstrim
  • Mual
  • Sering mengalami infeksi kandung kemih, vagina, atau kulit
  • Sering buang air kecil
  • Gula dalam urin

Bagi ibu hamil yang sering mengalami gejala di atas lebih baik segera memeriksakan diri ke dokter kandungan. 

Baca Juga: Mudah Pegal di Area Pinggang, Apakah Ibu Hamil Boleh Pijat?

Apa yang terjadi jika ibu hamil menderita diabetes gestasional? 

Diabetes gestasional pada ibu hamil secara spesifik akan menyebabkan sejumlah kondisi berikut ini:  

1. Tekanan darah tinggi dan preeklamsia

Diabetes gestasional pada ibu hamil bisa berdampak pada tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi terjadi ketika kekuatan darah terhadap dinding pembuluh darah terlalu tinggi. 

Kondisi ini dapat membuat jantung stres. Sementara, preeklamsia adalah kondisi saat ibu hamil memiliki tekanan darah tinggi dan tanda-tanda bahwa beberapa organ seperti ginjal dan hati tidak berfungsi dengan baik.

2. Risiko kelahiran prematur

Diabetes gestasional pada ibu hamil juga kemungkinan bayi lahir prematur lebih tinggi. Ibu juga mungkin perlu menjalani operasi caesar.

Baca Juga: Bukan Gula, Ini Penyebab Utama Diabetes

3. Depresi perinatal

Diabetes gestasional pada ibu hamil juga bisa menyebabkan depresi perinatal. Depresi perinatal adalah depresi yang terjadi selama kehamilan atau pada tahun pertama setelah melahirkan. Dikenal juga sebagai depresi pasca-melahirkan.

4. Distosia bahu atau cedera lahir lainnya

Diabetes gestasional juga bisa menyebabkan distosia bahu. Distosia bahu terjadi ketika bahu bayi tersangkut di dalam panggul ibu selama persalinan. 

Hal ini sering terjadi ketika bayi sangat besar dan dapat menyebabkan cedera serius pada ibu dan bayi.

5. Kelahiran mati

Diabetes gestasional pada ibu hamil juga bisa menyebabkan bayi meninggal di dalam kandungan setelah 20 minggu kehamilan.

6. Risiko terkena diabetes di kemudian hari 

Diabetes gestasional pada ibu hamil juga bisa menyebabkan ibu hamil memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 di kemudian hari. 

Jika Anda menderita diabetes gestasional, Anda perlu bekerja sama dengan dokter untuk merencanakan pola makan yang sehat, dan harus tetap aktif secara fisik untuk membantu menjaga kadar gula darah tetap rendah.  

Jika diet dan olahraga yang sehat tidak menurunkan kadar gula darah Anda, Anda mungkin perlu mengonsumsi insulin. 

Baca Juga: 7 Penyebab Rasa Haus Berlebihan saat Sudah Minum Air Banyak, Waspada Diabetes

Cara mencegah diabetes gestasional

Dilansir dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), batas konsumsi gula harian maksimal yang disarankan adalah 10 persen dari kebutuhan kalori harian. 

Konsumsi gula yang dimaksud di sini adalah gula yang tidak secara alami didapatkan dari makanan.  Diabetes bukan jenis penyakit yang bisa disembuhkan secara total dan memiliki risiko untuk diturunkan kepada generasi yang selanjutnya. 

Untuk itu, mencegah diabetes sangat disarankan dan salah satu caranya adalah dengan mengubah kebiasaan dan pola makan sehat. 

Baca Juga: Waspada, Ini Dampak Buruk Stres pada Ibu Hamil dan Janin yang Tidak Boleh Disepelekan

Dilansir dari Mayo Clinic, ada beberapa cara mencegah diabetes melalui perubahan kebiasaan yang bisa dilakukan, seperti:  

  • Mengganti makanan dengan yang rendah kalori dan lemak, serta yang mengandung banyak serat
  • Tidak duduk atau berada pada posisi yang sama terlalu lama dan memberikan jeda untuk melakukan peregangan atau berjalan-jalan sebentar
  • Mengurangi berat badan sekitar 7 hingga 10% dari berat badan total 
  • Melakukan olahraga dengan intensitas sedang hingga tinggi secara teratur atau setidaknya 150 menit setiap minggu
  • Kurangi konsumsi gula

Nah, demikian penjelasan mengenai diabetes gestasional pada ibu hamil, gejala diabetes gestasional, penyebab diabetes gestasional, dan apa yang terjadi jika ibu hamil menderita diabetes gestasional. 

Selanjutnya: MSIG Life Proyeksikan Klaim Asuransi Kesehatan Meningkat Tahun Ini

Menarik Dibaca: Peringatan Dini Cuaca Besok (2/2) Hujan Lebat, Waspada Bencana di Provinsi Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×