Penulis: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Remaja sering kali mengalami masalah wajah berjerawat karena perubahan hormonal yang terjadi saat masa pubertas.
Pada masa pubertas, remaja lebih memperhatikan penampilan sehingga mempengaruhi kepercayaan diri mereka. Munculnya jerawat sering kali membuat remaja menjadi minder.
OLeh sebab itu ketika mulai muncul jerawat, remaja perlu mengetahui bagai mana cara tepat mengatasinya.
Bersumber dari situs Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), penanganan jerawat pada remaja yang salah justru akan membuat jerawat semakin lama sembuh bakan bisa lebih parah.
Baca Juga: Susah Fokus? Waspada 6 Tanda Tubuh Kurang Tidur yang Buruk Bagi Kesehatan
Penyebab jerawat pada remaja
Pada masa remaja, fisik mulai mengalami perubahan termasuk hormon yang mempengaruhi organ reproduksi.
Selain itu terjadi juga perubahan pada kelenjar yang berfungsi pada mekanisme pembentukan jerawat.
Tidak hanya di wajah, jerawat juga bisa muncul di dada hingga punggung. Munculnya jerawat ini dipengaruhi ileh sebaran sebasea atau minyak penghasil sebum.
Meningkatnya produksi sebum ini menyebabkan munculnya jerawat. Selain faktor hormonal, jerawat juga bisa muncul akibat fator lingkungan, stres, perubahan iklim, gaya hidup, hingga genetik.
Jika pori rambut tersumbat maka akan muncul komedo terbuka atau white heads.
White heads ini bisa berubah menjadi black heads (komedo tertutup) jika tercampur dengan udara di lingkungan.
Cara mengatasi jerawat pada remaja
Agar jerawat bisa sembuh bahkan hilang, remaja perlu menerapkan perawatan yang tepat. Berikut ini beberapa cara mengatasi masalah jerawat pada remaja menurut Kemenkes.
1. Membersihkan kulit dianjurkan cukup 2 kali sehari dengan sabun yang ‘lembut’ dan tidak mengandung deterjen atau mengandung scrub.
2. Hindari penggunaan spons kasar atau menggosok-gosok wajah karena dapat memicu iritasi dan kolonisasi bakteri.
3. Mengeringkan wajah setelah cuci muka dengan cara ditepuk-tepuk dengan handuk wajah atau tisu.
4. Pengunaan pelembap dan/atau tabir surya khusus bagi pasien berjerawat umumnya bertuliskan "noncomedogenic/non-acnegenic" atau "for acne-prone skin".
Pelembap ini bermanfaat agar kulit berjerawat tidak terlalu iritasi, karena bahan aktif antijerawat umumnya bersifat mengeringkan dan mengiritasi.
Produk antijerawat antara lain yang mengandung belerang (sulfur), asam salisilat atau tea tree oil dapat dibeli bebas. Alangkah baiknya untuk dikonsultasikan dahulu berbagai produk yang diiklankan di media sebelum mencoba-coba.
Baca Juga: Apa Manfaat Buah Mangga Untuk Kesehatan? Ada 10 Hal Menarik
5. Makanan atau minuman bergizi seimbang sangat dianjurkan. Ada banyak mitor tentang makanan atau minuman tertentu yang diduga mencetuskan jerawat masih kontroversial.
Selain itu berbagai penelitian menunjukkan makanan atau minuman tersebut sangat bersifat individual dan perlu dikonsultasikan pada dokter, agar tidak terjadi kondisi malnutrisi karena pantang makanan yang tidak tepat dan berlebihan.
6. Menerapkan gaya hidup sehat yaitu tidur cukup, berolah raga teratur, fokus dalam kegiatan yang positif dan menjauhi rokok atau minuman keras dalam pergaulan, akan memiliki dampak yang signifikan mengurangi jerawat.
7. Berkonsultasi dengan dokter, terutama pada kondisi jerawat yang meradang. Dokter akan memberikan antibiotik atau obat hormon bila diperlukan, yang membutuhkan pengawasan karena diberikan dalam jangka waktu lama.
Dokter juga dapat menyarankan alternatif terapi pengelupasan kimiawi, atau modalitas lain yang sinergis untuk mempercepat penyembuhan jerawat atau mengatasi kelainan kulit akibat jerawat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News