Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve, memangkas suku bunga acuan 25 basis poin menjadi 3,75–4,00 persen dinilai memberi dorongan positif bagi ekonomi global, termasuk Indonesia.
Ekonom Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto, menilai langkah The Fed menjadi sinyal baik bagi biaya utang dan iklim investasi.
“Kami memandang penurunan suku bunga The Fed memberikan angin segar bagi biaya utang dan iklim investasi global, termasuk pasar keuangan di negara-negara berkembang seperti Indonesia,” ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (30/10/2025).
Ia menjelaskan, selisih imbal hasil antara obligasi pemerintah Indonesia dan obligasi pemerintah AS tetap stabil setelah pengumuman pemangkasan suku bunga. Hal ini menunjukkan pasar telah mengantisipasi keputusan tersebut.
Namun, ia menilai belum ada kepastian apakah The Fed akan memangkas suku bunga lagi pada Desember.
Baca Juga: Ini 3 Kelompok yang Bisa Pinjam Uang ke Pemerintah Pusat Pakai APBN, Cek Syaratnya
Suku Bunga BI dan The Fed Dipangkas demi Kejar Pertumbuhan Ekonomi
Menurut Myrdal, langkah The Fed memberi ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk kembali menurunkan suku bunga acuannya pada November dan Desember.
Tahun ini, BI sudah memangkas suku bunga enam kali dengan total 150 basis poin menjadi 4,75 persen.
“Dengan keputusan terbaru The Fed, kami yakin Bank Indonesia masih memiliki ruang untuk kembali menurunkan BI Rate,” kata Myrdal.
Ia menilai penurunan suku bunga BI penting untuk mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi. Suku bunga yang lebih rendah akan memperkuat arus dana asing ke pasar keuangan Indonesia.
“Pada akhirnya (penurunan BI rate) akan berkontribusi pada stabilitas moneter jika aliran masuk FDI dan hot money ke Indonesia memberikan kontribusi positif terhadap investasi,” ucapnya.
Myrdal menambahkan, peningkatan arus investasi langsung (foreign direct investment/FDI) dan dana portofolio (hot money) pasca-penurunan suku bunga The Fed bisa menekan tekanan terhadap nilai tukar rupiah.
Baca Juga: Jangan Diam Saja! BLT Kesra Rp 900.000 Harus Diterima Utuh, Ini Jalur Laporannya
Ia memperkirakan ekonomi Indonesia tumbuh 5,02 persen pada 2025, dengan kontribusi investasi meningkat dari 4,61 persen pada 2024 menjadi 4,87 persen.
Nilai tukar rupiah diperkirakan berada di kisaran Rp 16.436 per dollar AS hingga akhir tahun.
Sebelumnya, The Fed menurunkan suku bunga pada Rabu (29/10/2025) waktu AS. Ini menjadi pemangkasan kedua secara beruntun.
Namun, pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell membuat pasar bergejolak karena ia menyiratkan pemangkasan berikutnya pada Desember belum tentu dilakukan.
Tonton: Purbaya Wanti wanti Himbara Tak Beri Kredit ke Konglomerat Pakai Dana Rp 200 T
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com berjudul "The Fed Turunkan Suku Bunga, Ekonom Nilai Jadi Angin Segar bagi Ekonomi Indonesia".
Selanjutnya: Ini 3 Kelompok yang Bisa Pinjam Uang ke Pemerintah Pusat Pakai APBN, Cek Syaratnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


/2025/07/30/184185430.jpg) 
  
  
  
  
  
  
  
  
  
 











