kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45929,81   14,46   1.58%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%
AKTUAL /

Mencegah Gangguan Mental, 6 Manfaat Ikan Tongkol dan Efek Sampingnya


Rabu, 17 April 2024 / 11:21 WIB
Mencegah Gangguan Mental, 6 Manfaat Ikan Tongkol dan Efek Sampingnya
ILUSTRASI. Ikan tongkol

Reporter: kompas.com | Editor: Tri Sulistiowati

MANFAAT IKAN TONGKOL DAN EFEK SAMPINGNYA - Ikan tongkol mengandung nutrisi yang cukup lengkap. Ini manfaat ikan tongkol dan efek sampingnya untuk kesehatan. 

Ikan tongkol adalah salah satu ikan dengan kandungan gizi melimpah yang mudah dijumpai masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Daftar Ikan yang Jadi Pantangan Bagi Penderita Kolesterol Tinggi, Sebaiknya Dihindari

Ikan yang masih satu keluarga dengan tuna ini umumnya berukuran sedang dengan panjang sekitar 60 sentimeter.

Memiliki bentuk tubuh langsing memanjang, daging tongkol pada dasarnya berwarna agak gelap. Namun, dikutip dari Kompas.com, Jumat (4/6/2021), warna daging ikan tongkol akan berubah menjadi putih saat dimasak.

Jika dibandingkan ikan kebanyakan, daging ikan tongkol pun jauh lebih padat dan nikmat diolah menjadi gulai atau atau ditumis dengan siraman bumbu.

Lantas, apa saja manfaat ikan tongkol dan efek sampingnya? Simak artikel berikut. 

Manfaat ikan tongkol

Konsumsi ikan tongkol dapat membantu memenuhi asupan gizi yang ditubuhkan tubuh setiap harinya.

Tidak hanya itu, bahan pangan hewani ini juga memberikan sejumlah manfaat untuk kesehatan tubuh.

Berikut manfaat ikan tongkol untuk setiap orang yang mengonsumsinya:

1. Memperbaiki sel dan jaringan tubuh

Ikan tongkol adalah sumber protein hewani dengan harga terjangkau untuk memenuhi angka kebutuhan protein harian.

Berdasarkan Data Komposisi Pangan Indonesia Kementerian Kesehatan (Kemenkes), 100 gram daging tongkol menawarkan sekitar 13,7 gram protein.

Kandungan protein satu porsi ikan tersebut dapat mencukupi sekitar 22 persen rata-rata kebutuhan protein harian orang dewasa.

Protein merupakan nutrisi makro yang berperan penting dalam pertumbuhan, perbaikan, serta pemeliharaan sel-sel dalam tubuh.

Protein penting untuk membangun sel dan jaringan baru guna menggantikan yang sudah rusak.

Selain itu, nutrisi ini juga dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan atau imun, serta menguatkan tulang dan otot.

2. Melancarkan metabolisme tubuh

Selain protein, manfaat ikan tongkol termasuk mencukupi kebutuhan mineral makro, nutrisi mineral yang dibutuhkan tubuh sebanyak lebih dari 100 miligram.

Tongkol berukuran 100 gram setidaknya mengandung lima mineral dengan jumlah melimpah, yakni 606 miligram fosfor, 227 miligram kalium, 202 miligram natrium, dan 92 miligram kalsium.

Kandungan mineral mikro pada bahan pangan ini juga tak kalah beragam, antara lain 1,7 miligram zat besi, 0,20 miligram tembaga, dan 1,6 miligram seng.

Tubuh membutuhkan mineral sebagai bahan baku kinerja enzim untuk membantu proses metabolisme dalam tubuh.

Dengan memenuhi asupan mineral, proses metabolisme dapat berlangsung dengan baik, sehingga tubuh dapat beraktivitas sebagaimana mestinya.

3. Menjaga kesehatan otak

Konsumsi ikan tongkol juga dapat membantu memelihara fungsi otak berkat kandungan lemak sehat omega 3.

Dikutip dari Kompas.com, Jumat (22/1/2021), 100 gram ikan tongkol menyumbang sekitar 1,5 miligram omega 3.

Omega 3 adalah asam lemak tak jenuh ganda yang memberikan banyak manfaat, salah satunya untuk otak.

Makan makanan kaya omega 3 seperti ikan juga membantu mencegah penyakit neurodegeneratif yang serius seperti Alzheimer.

Selain itu, manfaat ikan tongkol untuk otak juga disumbang oleh kandungan niasin, sekitar 6,6 miligram per 100 gramnya.

Niasin atau vitamin B3 ini dapat menurunkan risiko penyakit Alzheimer dan demensia akibat bertambahnya usia.

4. Mencegah masalah kesehatan mental

Dilansir dari laman Healthline, rutin mengonsumsi ikan kaya omega 3 seperti tongkol dapat membantu mencegah depresi.

Depresi adalah kondisi mental yang umum, ditandai dengan suasana hati buruk, kesedihan, penurunan energi, hingga hilangnya minat dalam hidup dan aktivitas.

Penelitian telah menemukan, orang yang makan ikan secara teratur memiliki kemungkinan lebih kecil untuk mengalami depresi.

Sejumlah uji coba terkontrol juga mengungkapkan bahwa asam lemak omega 3 dapat melawan depresi dan secara signifikan meningkatkan efektivitas obat antidepresan.

5. Menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke

Kandungan omega 3 pada ikan tongkol turut membantu menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Bahkan, ikan dianggap sebagai salah satu makanan paling menyehatkan bagi jantung dengan harga relatif terjangkau.

Banyak penelitian observasional besar menunjukkan, orang yang makan ikan secara teratur memiliki risiko lebih rendah terkena serangan jantung, stroke, dan kematian akibat penyakit jantung.

Sebuah penelitian terhadap lebih dari 40.000 pria di Amerika Serikat pun menemukan, mereka yang rutin makan satu atau lebih porsi ikan per minggu memiliki risiko penyakit jantung 15 persen lebih rendah.

6. Melindungi dari penyakit mata

Manfaat ikan tongkol dapat dirasakan pula oleh organ penglihatan karena kandungan omega 3 dan retinolnya.

Beberapa bukti ilmiah menunjukkan, ikan dan asam lemak omega 3 dapat melindungi manusia dari penyakit degenerasi makula.

Degenerasi makula atau age-related macular degeneration (AMD) adalah gangguan penglihatan pada orang lanjut usia akibat penurunan fungsi salah satu bagian pada mata.

Dalam sebuah penelitian, asupan ikan berlemak, termasuk tongkol, secara teratur dikaitkan dengan risiko AMD 42 persen lebih rendah pada wanita.

Ikan ini juga mengandung sekitar 181 mikrogram retinol, salah satu bentuk vitamin A yang membantu menjaga kesehatan kornea mata dan penglihatan pada umumnya.

Efek samping makan ikan tongkol

Meski secara umum ada sederet potensi manfaat ikan tongkol untuk kesehatan, tapi konsumsi ikan ini juga dapat memicu keracunan jika salah diolah.

Ikan tongkol maupun produk olahannya merupakan salah satu ikan yang mengandung  histamin, zat penyebab keracunan.

Dilansir dari Kompas.com, Sabtu (4/1/2020), asam amino esensial pada tongkol dapat berubah menjadi histamin saat terkontaminasi bakteri.

Bakteri tersebut bagian dari mikroflora alami kulit, insang, dan usus ikan yang baru ditangkap.

Pembentukan histamin dapat terjadi di sepanjang rantai pasokan ikan dan produk olahannya, mulai saat ditangkap, dibawa berlayar ke pelabuhan, dijajakan pedagang, hingga ke dapur.

Dari hasil penelitian, keracunan histamin terdeteksi pada sampel ikan yang dibiarkan dalam suhu ruangan selama 24 jam.

Namun, histamin tidak terdeteksi saat sampel ikan disimpan pada suhu dua derajat Celcius sepanjang tujuh hari.

Keracunan histamin dipicu konsumsi makanan yang mengandung histamin cukup tinggi, misalnya ikan berbobot 250 gram atau kadar histamin lebih dari 200 miligram per kilogram.

Orang yang mengalami keracunan histamin biasanya mengalami gejala berupa:

  • Kesemutan
  • Merasakan sensasi terbakar di sekitar mulut
  • Muka memerah
  • Berkeringat
  • Mual
  • Muntah
  • Sakit kepala
  • Jantung berdebar
  • Pusing
  • Ruam
  • Kasus yang parah bisa sampai memicu serangan asma dan jantung.

Seperti keracunan makanan pada umumnya, gejala keracunan histamin muncul setelah beberapa jam konsumsi ikan.

Gejala tersebut biasanya dapat hilang dalam 12 jam dan tidak disertai efek jangka panjang.

Namun, untuk memastikan kondisi kesehatan sebaiknya segera berkonsultasi pada ahli medis.

Setelah menyimak manfaat ikan tongkol untuk kesehatan, perhatikan cara pengolahan yang tepat agar ikan ini bisa memberikan khasiat bagi tubuh. 

Baca Juga: Apa Kacang Mete Menyebabkan Kolesterol? Cek Cara Menurunkan Kolesterol Usai Lebaran

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "6 Manfaat Ikan Tongkol untuk Kesehatan dan Efek Sampingnya", 
 

Selanjutnya: Jadwal Sholat Gorontalo Hari Ini Rabu (17/4), Cek Adzan Wilayah Sulawesi Berikut

Menarik Dibaca: Promo Solaria Diskon 20% Lewat Kartu BRI dan Bank Mega sampai September 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×