Penulis: Virdita Ratriani
KONTAN.CO.ID - Demam Berdarah Dengue atau DBD adalah penyakit yang sering muncul di musim hujan. Untuk itu, gejala DBD pada orang dewasa sebaiknya diketahui dan jangan diabaikan.
Pasalnya, DBD adalah jenis penyakit yang harus segera mendapat penanganan medis yang tepat. Demam berdarah adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk.
Sayangnya, gejala DBD pada orang dewasa seringkali disalahartikan sebagai gejala penyakit lain. Padahal ada banyak kasus DBD yang berakibat fatal akibat terlambat dideteksi dan ditangani.
Lantas, seperti apa ciri-ciri DBD pada orang dewasa?
Baca Juga: 4 Ramuan Herbal untuk Menurunkan Demam Secara Instan
Ciri-ciri DBD pada orang dewasa
Beberapa orang ketika mengidap demam berdarah tidak menujukkan gejala DBD. Namun, biasanya gejala DBD akan muncul pada sempat sampai sepuluh hari setelah seseorang digigit.
Dirangkum dari laman resmi Kementerian Kesehatan, berikut adalah gejala DBD ringan pada orang dewasa:
1. Demam tinggi yang mendadak
Demam tinggi hingga 40 derajat Celcius menjadi salah satu gejala DBD pada orang dewasa. Meskipun hampir sama dengan penyakit lainnya, namun demam tinggi pada penyakit DBD tidak disertai dengan gejala bersin atau batuk.
Selain itu, jika demam tinggi tidak menghilang selama tiga hari, maka pengidap demam harus melakukan tes darah pada hari keempat.
Baca Juga: Ini 6 Cara Menaikkan Trombosit Rendah dengan Efektif lewat Makanan
2. Nyeri otot
Setelah mengalami demam, pasien yang terjangkit DBD akan mengalami nyeri pada beberapa bagian tubuh seperti sendi, tulang, otot, hingga daerah belakang mata.
3. Sakit kepala parah
Salah satu ciri-ciri DBD adalah rasa sakit kepala yang parah, biasanya terjadi di sekitar dahi.
4. Mual dan muntah
Gejala DBD pada orang dewasa lainnya adalah merasakan mual dan juga muntah sehingga juga akan menimbulkan rasa yang tidak nyaman pada area perut maupun punggung.
5. Kelelahan
Setelah mengalami berbagai gejala DBD di atas, tubuh akan merasakan kelelahan akibat penurunan nafsu makan.
6. Muncul ruam atau bintik merah
Gejala DBD yang khas adalah muncul ruam atau bintik merah pada kulit penderita demam berdarah yang terjadi akibat pendarahan. Bila ditekan, bintik ini tak akan pudar.
Bintik merah ini biasanya muncul sekitar 2-5 hari setelah demam. Selain itu, pengidap demam berdarah biasanya akan mengalami mimisan dan perdarahan ringan pada gusi.
Baca Juga: Ini Penyakit yang Kerap Dianggap Masuk Angin
Obat DBD
Apabila mengalami gejala demam, untuk penanganan awal dapat mengkonsumsi obat penurun panas yakni Paracetamol. Selain itu, dokter biasanya juga akan meresepkan obat DBD Kalnex untuk menghentikan pendarahan.
Pasalnya, penderita DBD dapat mengalami kebocoran plasma yang bisa menyebabkan pendarahan dalam tubuh. Namun, Kalnex adalah obat keras sehingga penggunaannya harus sesuai dengan petunjuk dokter.
Selain itu, prinsip pengobatan infeksi DBD adalah pemberian cairan yang cukup.
Baca Juga: Makanan dan Minuman yang Bikin Demam Berdarah Cepat Sembuh
dr. Arifianto, Sp.A dan dr. Nurul I. Hariadi, FAAP, dalam buku mereka berjudul "Berteman dengan Demam" (2017), ketika dirawat di RS, pasien DBD akan diberikan cairan infus. Mereka juga akan dipantau tanda vitalnya secara rutin dan keluar masuknya cairan tubuh sampai kondisinya membaik dengan senidirinya.
Ketika terserang DBD, seseorang akan mengalami peningkatan nilai hematokrit, di mana cairan tubuh “merembes” keluar dari pembuluh darah menuju rongga-rongga tubuh di sekitarnya.
Ketika cairan tubuh keluar ke rongga pleura (selaput pembungkus paru-paru) dan rongga peritoneum (lapisan di perut di luar usus dan organ perut lainnya, otomatis tubuh relatif akan kekurangan cairan.
Maka dari itu, pemberian cairan baik lewat mulut maupun infus menjadi terapi utama mengobati DBD. Arifianto dkk.
Baca Juga: Tanda-Tanda Anak Diare Parah yang Tidak Boleh Disepelekan dan Cara Mengatasinya
Obat DBD alami
Selama ini obat DBD alami yang paling populer adalah jus jambu biji. Menurut penelitian yang dipublikasikan di Journal of Natural Medicine tahun 2013, kandungan dalam jambu biji terbukti bisa mengatasi DBD.
Namun, sebenarnya, ada berbagai jenis tanaman pangan lain yang bisa menjadi obat DBD alami. Berikut diantaranya seperti dikutip dari Kompas.com (6/7/2020):
1. Sambiloto
Sambiloto menjadi salah satu obat alami DBD. Pasalnya, ekstrak metanol A.paniculata menunjukkan efek penghambatan antivirus tertinggi pada DENV-1 (salah satu serotipe virus dengue) oleh uji antivirus berdasarkan efek sitopatik.
Baca Juga: 10 Tips Menjaga Kesehatan Anak saat Musim Hujan, Orangtua Perlu Coba Caranya
2. Bakau
Bakau juga menjadi salah satu obat alami DBD. Berdasarkan hasil penelitian, tanaman bakau menunjukkan aktivitas penghambatan dan aktivitas partikel virus yang tidak aktif sebesar 56,14 persen dan 41,5 persen masing-masing pada konsentrasi 12,5 dan 100 μg mL − 1.
3. Pare
Pare juga menjadi salah satu obat alami DBD. Ekstrak metanol dari M. charantia menunjukkan efek penghambatan pada DENV-1 oleh uji antivirus berdasarkan efek sitopatik.
4. Petai China
Petai China juga menjadi salah satu obat alami DBD. Galaktomanan yang diekstraksi dari biji Leucaena leucocephala telah menunjukkan aktivitas melawan virus demam kuning (YFV) dan DENV-1 secara in vitro dan in vivo.
Baca Juga: Bakteri Wolbachia Turunkan Kematian Akibat DBD
5. Cabai Jawa
Selanjutnya, salah satu obat alami DBD adalah cabai Jawa. Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak air cabai Jawa, P. retrofractum, memberikan tingkat aktivitas tertinggi terhadap larva nyamuk.
6. Temu kunci
Temu kunci juga bisa digunakan sebagai obat alami DBD. Pada sebuah penelitian hasilnya, ekstrak rimpang temu kunci menunjukkan penghambatan virus dengue pada tubuh.
Demikian penjelasan mengenai ciri-ciri DBD pada orang dewasa dan obat DBD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News